
Oleh: H.Imam Asy’ari, S.Ag., M.Pd.*)
Berlalu sudah perhelatan akbar Piala Dunia Qatar tahun 2022 dengan kemenangan tim Tango Argentina melawan tim tangguh ayam jantan dari Eropa yakni Prancis. Piala Dunia Qatar 2022 telah menarik jutaan pasang mata di seluruh dunia untuk menonton cantiknya permainan tim terbaik dunia. Walau hanya di depan layar televisi tak jemu para penggemar bola menghabiskan waktu nonton sampai pluit panjang wasit dibunyikan. Dari rangkaian upacara pembukaan, laga pembuka sampai laga penutup berupa babak puncak final. Adakah‘i’tibar atau pelajaran yang dapat kita petik ?
Sebagai insan beriman dengan akal sehatnya kita diperintahkan oleh Alloh SWT untuk mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang kita saksikan. Hal ini sesuai pesan ayat:
فاعـتـبـروا يا اولى الابصار
Artinya: “Ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan !” (QS. Al-Hasyr:2)
Dari serangkaian kegiatan Piala Dunia Qatar 2022 yang digelar di negara Islam, ada korelasi yang sangat nyata dengan rukun iman yang 6 (enam). Kejadian-kejadian yang ada jika disimak dengan tatapan mata kepala yang tajam dan sorotan mata hati yang fokus bisa membuahkan percikan hidayah dan tetesan hikmah yang bisa menebalkan iman kita. Rukun iman yang selama ini kita yakini akan tambah kuat keyakinannya dengan mengurai hubungan Piala Dunia Qatar 2022 dengan rukun iman tersebut.
Pertama iman kepada Alloh.
Dalam permainan sepak bola, seluas apapun lapangan yang digunakan sebagai ajang tanding dan seberapapun jumlah pemain yang bermain, bola yang disajikan sang wasit pasti hanya 1 (satu) buah bola. Setiap pemain akan memburu bola yang hanya satu tersebut. Dua puluh orang pemain di lini manapun posisinya, pasti akan berebut untuk mendapatkan bola tersebut lalu digiring agar masuk ke gawang kesebelasan lawan. Begitupun 2 (dua) orang penjaga gawang akan sigap menangkap bola dengan cermat mana kala bola mengarah ke markas kesebelasannya.
Imam kepada Alloh SWT menuntut kita untuk meyakini bahwa tuhan yang wajib disembah hanya ada 1 (satu) yakni Alloh SWT. Apapun profesi kita, di manapun domisili kita, bagaimanapun kondisi kita, mengimani Alloh sebagai tuhan yang Esa adalah keniscayaan yang harus dijalani. Probematika dan segenap persoalan hidup dan kehidupan yang dialami oleh siapapun, setiap hamba yang beriman pasti akan lari kepada Sang Pencipta, karena semua bergantung dan akan kembali kepada Alloh SWT. Hal ini senada dengan pesan ayat:
ففروا الى الله انى لكم منه نذير مبين
Artinya: “Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Alloh. Sesungguhnya Aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Alloh untukmu”. (QS. Adz-Dzariyat:50)
Dalam ayat lain Alloh juga menyeru dengan firman-Nya:
قل هو الله احد الله الصمد
Artinya: Katakanlah, Dialah Alloh Tuhan Yang Maha Esa. Alloh adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dari aturan permainan sepak bola di mana bola yang dimainkan hanya 1 (satu), tedapat pelajaran untuk kita renungi, bahwa kita semua berjuta makhluk-Nya hanya akan kembali kepada Alloh Yang Maha Esa. Maka sekaligus kita telah memenuhi rukun iman yang pertama yakni iman kepada Alloh SWT yang satu, tetapi menjadi tumpuan semua makhluk-Nya.
Kedua Iman kepada Malaikat Alloh.
Dalam pertandingan sepak bola ada saja insiden yang tejadi antara satu pemain dengan pemain lainnya. Karena sengitnya pertarungan dan kecamuknya perlawanan antara dua kesebelasan tidak jarang sampai terjadi pelanggaran baik di sengaja atau tidak disengaja. Saat itulah kejelian wasit dan hakim garis diuji ketelitiannya sebelum memutuskan pemberian hukuman berupa kartu kuning atau kartu merah. Ada kalanya karena pelanggaran ringan seperti handsball (bola mengenai tangan) cukup eksekusi tendangan bebas.
Lazimnya seorang pemain akan membela diri ketika dirinya dihukum dengan kartu kuning, apalagi jika harus dengan kartu merah karena kadar pelanggaran yang berat. Pada saat pemain yang melakukan pelanggaran mengelak karena merasa tidak melanggar, maka wasit harus membuktikan dengan akurat bentuk pelanggaran tersebut. Teknologi informasi sudah cukup canggih dengan hadirnya kamera pengintai (CCTV) yang selalu aktif merekam gerak-gerik semua pemain di posisi manapun. Sang wasit cukup dengan melihat adegan pelanggaran yang terjadi melalui tayangan Replay di monitor akan tampak jelas bukti pelanggarannya. Pelanggar tidak bisa mengelak saat melihat tayangan Replay tersebut dan akan menerima keputusan wasit dengan lapang dada.
Malaikat Roqib yang bertugas mencatat amal baik dan Malaikat ‘Atid yang bertugas mencatat amal buruk dipasang oleh Alloh SWT di sebelah kanan dan kiri setiap manusia. Setiap amal baik dilakukan seorang hamba maka Roqib akan mencatat. Begitupun ketika berbuat amal buruk di tempat sepi bahkan sendirian, maka Atid pun tidak lalai untuk mencatat perbuatan tersebut. Mekanisme kerja dua malaikat pencatat amal baik dan buruk menjadi sangat mudah diterima akal pikiran kita dengan contoh rekaman CCTV.
Hal ini akan terjadi dalam persidangan mahkamah akherat, hakim (Alloh SWT) membungkam mulut para pendosa sehingga tak kuasa membantah dakwaan. Tangan-tangan mereka akan berbicara sendiri atas kejahatan yang diperbuatnya di dunia. Kaki-kaki mereka akan bersaksi atas segala tindakan dosa yang dijalankannya. Hal ini sesuai pesan Alloh SWT dalam ayat:
اليوم نختم على افواههم وتكلمنا ايديهم وتشهد ارجلهم بما كانوا يكسبون
Artinya: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka dan berkatalah kepada kami tangan-tangan mereka dan memberi kesaksian kaki-kaki mereka terhadap apa yang dahulu merekausahakan. “ (QS. Yasin: 65
Ketiga Iman kepada Kitab Alloh.
Untuk kali pertama gelaran Piala Dunia yang mayoritas pesertanya non muslim diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Opening ceremony diawali dengan lantunan QS. Al-Hujurat:13 oleh qori Ghanim Al-Muftah pemuda Qatar yang bersanding dengan aktor Hollywood kulit hitam, Morgan Freeman. Pesan moral dari ayat yang dibaca adalah tema persaudaraan antar suku bangsa di dunia. Bahwa perbedaan negara, bahasa, warna kulit dan adat istiadat itu bukan untuk saling mengejek justru agar saling kenal mengenal dan bersaudara. Alloh SWT berfirman:
يا ايها الناس انا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا ان اكرمنم عند الله اتقاكم ان الله عليم خبير
Artinya: “Hai manusia sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Alloh ialah yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi maha mengenal”. (QS. Al-Hujurat: 13)
Iman kita akan kitab Alloh semakin bertambah setelah menyaksikan Piala Dunia Qatar dibuka dengan bacaan ayat suci Al-Qur’an. Betapa sakralnya hingar bingar even dunia, dengan adanya lantunan ayat suci Al-Qur’an. Umumnya pembacaan ayat suci Al-Qur’an hanya dibacakan pada ritual keagamaan atau acara ceremonial sosial kemasyarakatan. Permainan sepak bola yang penuh dengan hura-hura lazimnya dibuka dengan acara hiburan seperti konser musik atau tampilan lagu hiburan. Kitab Alloh hadir dalam acara yang biasanya tidak tercantum manual acara sekelas Piala Dunia. Sekaligus menyeru manusia untuk saling mengenal, saling menghormati sesama manusia dengan ragam suku, warna kulit, bahasa, adat istiadat atau kebudayaannya.
Keempat Iman kepada Rosul Alloh.
Gelaran akbar Piala Dunia Qatar 2022 juga menjadi ajang dakwah islamiyah bagi semua pengunjung yang hadir di Qatar. Pemerintah negeri bentuk keemiran ini menghadirkan sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang merupakan hadits Rosul di tempat-tempat strategis. Mural atau lukisan hadits semacam kaligrafi indah dengan terjemah bahasa Inggris dipajang dipinggir jalan, tembok hotel dan bandara. Tujuannya tidak lain untuk mengenalkan nilai-nilai ajaran Islam yang dinukil dari sabda Rosul. Iman kita kepada Rosul Alloh SWT dengan fenomena Piala Dunia Qatar 2022 makin kuat dengan hadirnya hadits di arena sepak bola terbesar dunia.
Contoh hadits tema derma sedekah berbunyi;
كل معروف صدقة
Artinya: “Setiap perbuatan baik adalah sedekah”. (HR. Bukhori)
Kelima Iman kepada Hari Akhir.
Iman kepada hari akhir dalam konteks Piala Dunia tercermin dari kenyataan Qatar sebagai tuan rumah menjadi negara pertama yang tumbang dalam babak awal. Ekuador mengalahkan Qatar 2-0 dalam pertandingan pembuka yang sekaligus penutup gerak tim tuan rumah. Qatar harus tulus menjadikan hari-hari awal sebagai hari akhir. Pemain-pemain Qatar menjadi tim pertama yang harus pulang kampung ke negeri sendiri. Karena tuan rumah Piala Dunia, walaupun pulang kampung tetap di arena World Cup 2022.
Keenam Iman kepada Takdir.
Iman kepada takdir dalam Piala Dunia 2022 terlihat dalam laga puncak final Argentina-Prancis. Prancis sebagai tim pemenang Piala Dunia Rusia 2018 merasa kuat dan tangguh. Superioritasnya sebagai pemenang menjadi yakin menang kembali di Qatar. Takdir Alloh dikesampingkan saat Prancis tanding melawan Argentina di laga akhir.
Skor awal Argentina unggul 2-0 menjadikan Messi percaya diri akan memboyong thropi Piala Dunia. Takdir berkata lain, di menit-menit akhir Mbappe berhasil menyamakan scor Prancis menjadi 2-2, giliran Prancis yang yakin akan kembali meraih juara 1. Sampai perpanjangan waktu juga masih sama hasil scor jadi 3-3. Adu penalti pun menjadi eksekusi akhir ketangguhan kedua belah tim raksasa bola dunia. Alloh menakdirkan Messi sebagai pembuka kemenangan Argentina mengalahkan Prancis.
Atas peristiwa dramatis ini iman akan takdir sangat diuji ketulusannya. Padahal iman kepada takdir sangat penting ditingkatkan agar apapun hasil akhir diterima dengan lapang dada. Kalau Mbappe menyadari takdir ilahi, mestinya ia bopong Golden Foot yang dianugerahkan oleh FIFA dengan dua tangan seraya diangkat ke atas dengan penuh kebanggaan. Kalau Mbappe sadar akan suratan Ilahi, tentu dia merespon ramah sapaan pemimpin negerinya sendiri, Presiden Immanuel Macron saat mengucapkan selamat kepadanya atas anugerah sepatu emas dari FIFA karena prestasinya dalam dunia sepak bola, walau timnas nya gagal menyabet juara 1 dan tidak jadi membawa pulang piala dunia ke Prancis. Alloh SWT berfirman:
وكان امر الله قدرا مقدورا
Artinya: ..dan adalah ketetapan Alloh suatu ketetapan yang pasti berlaku”. (QS. Al-Ahzab: 38)
Itulah korelasi antara Piala Dunia Qatar 2022 dengan Rukun Iman semoga menjadi inspirasi kepada kita bahwa di balik hingar bingar Piala Dunia Qatar, Alloh menanamkan hikmah kepada para penontonnya. Melalui mimbar khutbah Jum’at ini kita sadarkan diri agar menjadikan hobi bola sebagai media pertebal keimanan kita. Semoga dengan memetik i’tibar dari Piala Dunia Qatar 2022 kita semakin meningkat iman dan taqwa, makin semangat amal ibadahnya. Amien
*) Guru Mapel SKI dan pengamat bola musiman Piala Dunia.